TAMAN SEKOLAH MENJAWAB ISU LINGKUNGAN


Sekolah sebagai pusat kebudayaan. Diharapkan dalam penataan lingkungan sekolah khususnya taman sekolah dapat sebagai pusat kebudayaan. Karena sebagai pusat kebuayaan maka taman sekolah mengandung unsure : rasa, karsa, dan karya. Artinya apa taman sekolah dalam penataannya harus dianalisis dengan baik, sehingga tata letak antara bangunan sekolah, taman dan pohon-pohon disekitarnya itu menyatu, sebagai ungkapan perasaan, keinginan dan menghasil tatanan taman yang indah, membuat penghuninya merasa nyaman berada didalam.

Menjawab isu lingkungan

Desain Taman Sekolah Seperti kata orang bijak perencanaan merupakan separo keberhasilan. Mengapa ? merencana itu mesti dipikirkan, dianalisis dan dituangkan dalam skesa, dan apa untung dan ruginya (SWOT). Demikian juga pembuatan taman ataupun bangunan gedung jangan gertuk (anger gatuk) seenak dewe, satu tahun dibongkar, diganti atau kena gusur untuk bangunan. Ini biasa penyakit orang Indonesia, termasuk dunia persekolahan yang seharus sekolah sebagai pusat kebudayaan malah ketularan virus kebiasaan orang diluar sekolah sering bongkar pasang bangunan, bertindak tidak efektif dan efisien atau samimawon boros, dan bahkan sering mengorbankan ruang terbuka untuk bangunan.
Oleh sebab itu penataan taman memperhatikan : (1) memilih lahan yang sudah tidak akan kena digusur (2) memilih jenis tanaman yang cocok dengan lahan, (3) pembuatan taman harus kuat mengingat penghuninya banyak (4) mudah perawatannya dan (5) tidak harus mahal misal bunga kana, lidah mertua, tales, tanaman keras misalnya: mangga, kelengkeng, glodok pecut, trembesi, sengon, sengon tekik dan sebagainya. Dengan demikian pembuatan taman sekolah yang menyatu dengan bangunan sekolah, dan pohon-pohon disekitarnya akan menjawab isu lingkungan Ayo belajar dari alam(redaktur)

Tidak ada komentar: