WORKSHOP PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA


Workshop Penanggulangan Remaja, Nara Sumber dari Bapak Kapolsek Ngunut, yang di Wakili Oleh Bapak Supriyadi dan Bapak Kusnan. Peserta 45 orang siswa perwakilan kelas yang terpilih dan 12 orang tua siswa serta didampingi oleh 8 orang guru pemdamping.

Membicara Penanggulangan Kenakalan Remaja, tidak terlepas apakah dimaksud dengan kenakalan remaja itu. Juvenile de linquency (kenakalan remaja) adalah gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. Juvenile = anak-anak, anak muda, ciri/karakteristik pada masa muda, sifat-sifatnya khasnya pada pereode remaja, sedang Delinquency artinya mengabaikan, terabaikan yang kemudian diperluas menjadi jahat, pengacau, penteor dan sebagainya.

Penyebab Kenakalan Remaja
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal

Siapa yang paling bertanggungjawab terjadi kenakalan Remaja ?

Tanggungjawab siapakah pengasuhan anak ? kunci jawabnya terletak pada orang tua, wali dan keluarga (U no. 23.th 2002 tentang Perlindungan Anak: pasal 13). Banyak remaja mengalami masa remaja yang paling membingunkan, tidak seorangpun yang dapat diajak atau dirasa layak dipercaya untuk membicarakan masalahnya yang dihadapinya. Ketika remaja mulai memikirkan cita-cita, harapan, keinginan-keinginannya ia mulai menyadari masalah-masalah muncul ketika ia mencoba untuk mengintegrasikan antara keinginannya dan keinginan orang –orang disekitarnya. Apabila kebingungan remaja tidak difahami oleh orang tuanya, maka kemungkinan mereka menjadi remaja yang berilaku delinquency. Pada saat inilah orang tua memiliki peranan yang sangat penting untuk menolong supaya mereka tidak salah jalan.

Akan tetapi celakanya si-remaja sedang membutuhkan kehangatan orang tuanya, untuk curhat mengenai masalahnya, si-orang tua tidak ada disampingnya. Orang tua mencari nafkah untuk menghidupi anak-anak dan mereka dititipan pada nenek atau keluarga lainnya. Para orang tua mengakais ringgit, dolar dinegeri orang. Kalaupun kedua orang tuanya ada, mereka pisahan, keluarganya berantakan. Dan untuk pembenaran mereka biasanya berkata: ”Untung masih ada nenek, ada bibi, ada bude, ada .....” . Akibat yang fatal sianak curhatnya ke teman-teman sebaya..dan seterusnya dapat ditebak apa yang akan terjadi.
Yang terjadi pada si-anak ….. anak mempunyai uang kiriman uang dari ortu, mereka diberi fasilatas HP, kendaraan dan mulailah embrio kenakalan terjadi antara lain berbentuk:
Berbohong karena pulang terlambat
Membolos sekolah
Begadang
Merokok
Minum-minuman keras
Narkoba – biasanya dimulai dari pil double L – Leksotan
Berkelai dengan teman sekelas - antar sekolah
Mengkompas teman sekelasnya
HP berisi gambar-gambar porno
Dan seterusnya

Kalau sudah itu terjadi maka tanggungjawab akan beralih dari orang kepada ibu/bapak guru (sekolah), oleh sebab peran guru dapat dikatakan sebagai orang tua kedua dan menjadi tumpuan untuk mencetak generasi bangsa yang bisa diandalkan yaitu generasi yang sholeh dan sholekah.

3 komentar:

Dyah mengatakan...

Asalau,alaikum
Wah perlu adanya kerjasama antara ortu dan pihak sekolah untuk menanggulangi

dhika mengatakan...

emper0 . .
smangad2. . .

Heny Tour Tulungagung mengatakan...

Good morning ...
Bagi Rekan Rekan semua yang dari Instansi pemerintah / swasta atau dari Sekolahan yang mau berwisata / Study Tour ke luar provinsi atau di dalam provinsi.
Gak usah repot repot untuk cari jasa Tour & Travel pariwisata.
yuk intipin di Google / Blog kami di :

www.Henytour.blogspot.com

HENY TOUR AND TRANSPORT
TULUNGAGUNG

melayani:

1. Paket Wisata [ Sekolah/ Instansi/ Ziaroh Wali/ Honeymoon/ Keluarga ]

2. Paket Wisata ke Bali, Jogja, Semarang, Malang, Bromo, dll.

3. Kunjungan Instansi/Study Banding, Outbond, Family Gathering, dll

4. Sewa mobil [ Avanza new, Xenia new, Elf standard, Elf Long, dll ]

5. Sewa bus pariwisata Big Bus & Medium Bus [ Executive, Economy seat 28, 32, 42, 48, 58 ]

hubungi kami di :
082 143 565 734
085 646 769 709