Workshop Pembelajaran menggunakan Pendekatan CTL

Tanggal 5 April 2009, hari Minggu di SMP Negeri 2 Ngunut diadakan Workshop Pembelajaran dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL). Diikuti oleh 65 orang guru mata pelajaran dan Bimbingan. Nara Sumber Drs. Sugiyanto. Pembiayaan dari : RSSN
Anak belajar tidak sekedar menghafal, belajar akan lebih bermakna jika yang mengalami adalah anak itu sendiri, belajar lebih baik di setting dalam lingkungan yang alamiah, belajar secara bermakna maupun alamiah/nyata dapat membekali anak untuk dapat hidup diera yang serba cepat, global dan semrawut ini.

Dikelas-kelas banyak guru dalam pembelajaran masih verbalistis, masih memberi sebanyak-banyaknya pengetahuan yang dimiliki dan seakan anak bagaikan botol kosong di isi materi sepenuhnya dan kemudian menghafal, dan ulangan. Itu tidak salah akan tetapi sekarang paradigmanya sudah berubah. Dengan kenyataan tersebut dirasa perlu diadakan penyegaran untuk para guru di SMP 2 Ngunut dengan workshop pembelajaran dengan Pendekatan CTL.
Pengertian
Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa (pengalaman yang dimiliki siswa), siswa ke sekolah sudah membawa pengalaman dalam dirinya dan guru mendorong, memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer artinya kalau mentranfer yang aktif adalah guru, bukan how to teach, tapi how to learn.
Tujuh Pilar CTL
1. Kontruktif
2. Tanya Jawab
3. Inquiri
4. Masyarakat Belajar
5. Pemodelan
6. Reflesi
7. Penilaian
Komponen pembelajaran yang efektif meliputi:
Konstruktivisme, konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat pengetahuan.
Tanya jawab, dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, seangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas.
Inkuiri, merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan/ konsep yang bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan.
Komunitas belajar, adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam; pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, beekrja dengan masyarakat.
Pemodelan, dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh, belajr atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan. Guru memberi model tentang how to learn (cara belajar) dan guru bukan satu-satunya model dapat diambil dari siswa berprestasi atau melalui media cetak dan elektronik.
Refleksi, yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah; pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu, diskusi dan hasil karya.
Penilaian otentik, prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan (pengetahuan, ketrampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik adalah pada; pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi di akhr periode, kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada prosesnya dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa. (bandono)
Penerapan CTL dalam pembelajaran
Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan engkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru. Lakukan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua toipik. Kembangkan sifat keingin tahuan siswa dengan cara bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). Hadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran. Lakukan refleksi pada akhir pertemuan. Lakukan penilaian otentik yang betul-betul menunjukkan kemampuan siswa.
Baca Selengkapnya...

UNTUKMU

oleh: Sri Wahyuni DP

Aku ada lah aku
Aku adalah bagianmu
Kamu adalah bagianku
Aku tergantung padamu
Aku tak biasa melepas darimu
Kau adalah hidupku
Merah darahku
Sama dengan merah darahmu
Aku selalu teringat akan
Senyummu
Tawamu,
Celotehmu,
Clometanmu,
Tanyamu,
Jawabmu,
Manjamu,
Bahkan baumu
Pokoknya tentang kamu
Aku tahu
Duhai pujaan hatiku
kuhapus semua yang ada padamu
Akan tetapi debut jantungku semakin keras
Bahkan
Rinduku padamu semakin mengebu dan
Terngiang ditelingaku
Selamat pagi bu !
Selamat pagi cantik, cakepku
Apa kabarmu ?
Dan kau pegang aku
Kau cium tanganku
Duhai anak-anakku
Generasi bangsaku
pujaan hatiku
Aku selalu mencintaimu
Aku selalu ada untukmu


Ngunut, 1 April 2009

Baca Selengkapnya...

SATU JAM SAJA


Bumiku semakin panas. Bumiku semakin membara. Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari disebut juga gelombang panas / inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap didalam atmosfer bumi dan tidak bias menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) dari Kataria sampai puting beliung.

Apa tindakan kita untuk mengurangi terjadinya global warning ?
1. Matikan listrik
2. Matikan kran air, hemat air
3. Hemat penggunaan kertas karena kertas bahan bakunya dari kayu
4. Menanam pohon dan menghijaukan lingkungan
5. Kurangi penggunaan bungkus plastik
6. Jadilah vegetarian
Tamggal 28 Maret 2009 tepatnya jam 20.30 – 21.30 dilakukan Gerakan mematikan lampu Sedunia selama 1 jam saja. Warga dunia dihimbau mematikan listrik. Mematikan listrik barang satu jam dalam setahun sudah dapat menyelamatkan bumi dari penanasan global, mencegah bumi dari kerusakan. Dan seandainya disetiap bulan akan kita matikan listrik satu jam saja ……….………… bumi akan semakin dingin. Ayo kita lakukan dirumah kita masing-masing (redaktur)
Baca Selengkapnya...

WORLD WATER DAY (HARI AIR SEDUNIA )


Hari Air Sedunia atau lebih dikenal dengan WORLD WATER DAY, Jatuh hari Minggu, tanggal 22 Maret 2009, Di sekolah diperingati dengan ditandai kegiatan seluruh warga sekolah dengan membersihkan lingkungan dan gerakan menanam pohon.

Tahukah Sejarah Hari Air Sedunia ?
Sesuai dengan resolusi PBB nomor 147/1992 sebagai hasil Sidang Umum PBB yang ke 42 tanggal 22 Desember 1992 , diterima Agenda 21 dan ditetapkan sebagai hari sedunia. Agenda 21 dicetuskan dalam United Conference on Environment and development (UNCED) yang di selenggrakan di Rio de Janerio dikenal dengan KTT Bumi. Pada tahun 2009 : Tema Peringatan adalah : Transboundary Water management "pengelolaan air terpadu"

Mari kita cermati dalam pengelolaan air di negara Indonesia. Ada tiga fenomena penting antara lain: (1) Perkembangan pemukiman, rkembangan industri, pertambangan, dan permintaan terhadap energi listrik telah meningkatkan (2) Penurunan kondisi air, dan tinggi tingkat prmintaan air. Kurangnya daerah peresapan air. (3) “Kirisis “ pengelolaan, ditandai oleh “ketidak mampuan “ kerangka kebijakaan ,kerangka hokum, kerangka kelembagaan dan kapasitas sumber daya manusia dalam menyikapai fenomena pertama dan kedua.

Pengelolaan Air secara Terpadu
Pengelolaan Sumberdaya air secara terpadu. Adalah proses yang mengdepankan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya terkait lainnya secara terkoordinasi dalam rangka memaksimalkan resultas ekonomi dan kesejahteraan social secara adil dan berkelanjutan ekosistem yang vital (Helmi: Pusat study Irigrasi, Sumberdaya Air, lah dan pembangunan Universitas Andalas)
Baca Selengkapnya...

WORKSHOP PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA


Workshop Penanggulangan Remaja, Nara Sumber dari Bapak Kapolsek Ngunut, yang di Wakili Oleh Bapak Supriyadi dan Bapak Kusnan. Peserta 45 orang siswa perwakilan kelas yang terpilih dan 12 orang tua siswa serta didampingi oleh 8 orang guru pemdamping.

Membicara Penanggulangan Kenakalan Remaja, tidak terlepas apakah dimaksud dengan kenakalan remaja itu. Juvenile de linquency (kenakalan remaja) adalah gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. Juvenile = anak-anak, anak muda, ciri/karakteristik pada masa muda, sifat-sifatnya khasnya pada pereode remaja, sedang Delinquency artinya mengabaikan, terabaikan yang kemudian diperluas menjadi jahat, pengacau, penteor dan sebagainya.

Penyebab Kenakalan Remaja
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal

Siapa yang paling bertanggungjawab terjadi kenakalan Remaja ?

Tanggungjawab siapakah pengasuhan anak ? kunci jawabnya terletak pada orang tua, wali dan keluarga (U no. 23.th 2002 tentang Perlindungan Anak: pasal 13). Banyak remaja mengalami masa remaja yang paling membingunkan, tidak seorangpun yang dapat diajak atau dirasa layak dipercaya untuk membicarakan masalahnya yang dihadapinya. Ketika remaja mulai memikirkan cita-cita, harapan, keinginan-keinginannya ia mulai menyadari masalah-masalah muncul ketika ia mencoba untuk mengintegrasikan antara keinginannya dan keinginan orang –orang disekitarnya. Apabila kebingungan remaja tidak difahami oleh orang tuanya, maka kemungkinan mereka menjadi remaja yang berilaku delinquency. Pada saat inilah orang tua memiliki peranan yang sangat penting untuk menolong supaya mereka tidak salah jalan.

Akan tetapi celakanya si-remaja sedang membutuhkan kehangatan orang tuanya, untuk curhat mengenai masalahnya, si-orang tua tidak ada disampingnya. Orang tua mencari nafkah untuk menghidupi anak-anak dan mereka dititipan pada nenek atau keluarga lainnya. Para orang tua mengakais ringgit, dolar dinegeri orang. Kalaupun kedua orang tuanya ada, mereka pisahan, keluarganya berantakan. Dan untuk pembenaran mereka biasanya berkata: ”Untung masih ada nenek, ada bibi, ada bude, ada .....” . Akibat yang fatal sianak curhatnya ke teman-teman sebaya..dan seterusnya dapat ditebak apa yang akan terjadi.
Yang terjadi pada si-anak ….. anak mempunyai uang kiriman uang dari ortu, mereka diberi fasilatas HP, kendaraan dan mulailah embrio kenakalan terjadi antara lain berbentuk:
Berbohong karena pulang terlambat
Membolos sekolah
Begadang
Merokok
Minum-minuman keras
Narkoba – biasanya dimulai dari pil double L – Leksotan
Berkelai dengan teman sekelas - antar sekolah
Mengkompas teman sekelasnya
HP berisi gambar-gambar porno
Dan seterusnya

Kalau sudah itu terjadi maka tanggungjawab akan beralih dari orang kepada ibu/bapak guru (sekolah), oleh sebab peran guru dapat dikatakan sebagai orang tua kedua dan menjadi tumpuan untuk mencetak generasi bangsa yang bisa diandalkan yaitu generasi yang sholeh dan sholekah.
Baca Selengkapnya...

TRY OUT


Latihan dan latihan. Untuk menghadapi Ujian yang kurang satu bulan lagi, anak latihan dan latihan tanpa mengenal lelah. Selesai try out soal dibahas bersama dengan bapak guru. Hasil try out pertama wah benar-benar jeblok, try out kedua sudah agak melegakan bisa mengerjakan. Try out ketiga dilaksanakan hari Sabtu Siang dan diteruskan Minggu (tangal 21 Maret 2009) untuk hasil belum masih dikoreksi. Mudah-mudahan hasil semakin merangkak naik.

Waktu yang tersisa ini, manfaatkan dengan sebaik-baiknya.Gunakan waktu bimbingan atau tambahan jam untuk menanyakan materi mana yang belum dikuasai, tanyakan secara aktif pada bapak ibu guru , dan mereka bersedia kapan saja kamu mau, pintu terbuka untukmu dan bahkan bapak ibu guru dengan senang hati menerimamu.

Bapak/ibu guru mata pelajaran yang di UAN misalnya:
Bahasa Inggris: (1) Ibu Endang, (2) Ibu Puji Astutik, (3) Ibu Sri Wahyuni. (4) Bapak Agus Karyadi (5) Ibu Elvi Nikmah (6) Ibu Anis (7) Bapak Qoni Zamili
Bahasa Indonesia: (1) Ibu Lilik Supiyati (2) Ibu Watini, (3) Ibu Hermin (4) Ibu Umi (5) Ibu Tri Wulandari
Matematika: (1) Bapak Rigan, (2) Bapak Sumitro, (3) Bapak Sholeh Qosen, (4) Bapak Sutiyono, (5) Ibu Nur Kholifah (6) Agus Purwanto,
IPA : (1) Bapak Suwito, (2) Ibu Mei Ningsih, (3) Bapak Suyitno, (3) Hari Witanto (4) Ibu Anita dan sebagainya

Kurangi waktu bermainmu, dan sisihkan waktumu barang 1 jam untuk belajar dirumah. Mudah-mudahan cita-citamu tercapai(reduktur)
Baca Selengkapnya...

TAMAN SEKOLAH MENJAWAB ISU LINGKUNGAN


Sekolah sebagai pusat kebudayaan. Diharapkan dalam penataan lingkungan sekolah khususnya taman sekolah dapat sebagai pusat kebudayaan. Karena sebagai pusat kebuayaan maka taman sekolah mengandung unsure : rasa, karsa, dan karya. Artinya apa taman sekolah dalam penataannya harus dianalisis dengan baik, sehingga tata letak antara bangunan sekolah, taman dan pohon-pohon disekitarnya itu menyatu, sebagai ungkapan perasaan, keinginan dan menghasil tatanan taman yang indah, membuat penghuninya merasa nyaman berada didalam.

Menjawab isu lingkungan

Desain Taman Sekolah Seperti kata orang bijak perencanaan merupakan separo keberhasilan. Mengapa ? merencana itu mesti dipikirkan, dianalisis dan dituangkan dalam skesa, dan apa untung dan ruginya (SWOT). Demikian juga pembuatan taman ataupun bangunan gedung jangan gertuk (anger gatuk) seenak dewe, satu tahun dibongkar, diganti atau kena gusur untuk bangunan. Ini biasa penyakit orang Indonesia, termasuk dunia persekolahan yang seharus sekolah sebagai pusat kebudayaan malah ketularan virus kebiasaan orang diluar sekolah sering bongkar pasang bangunan, bertindak tidak efektif dan efisien atau samimawon boros, dan bahkan sering mengorbankan ruang terbuka untuk bangunan.
Oleh sebab itu penataan taman memperhatikan : (1) memilih lahan yang sudah tidak akan kena digusur (2) memilih jenis tanaman yang cocok dengan lahan, (3) pembuatan taman harus kuat mengingat penghuninya banyak (4) mudah perawatannya dan (5) tidak harus mahal misal bunga kana, lidah mertua, tales, tanaman keras misalnya: mangga, kelengkeng, glodok pecut, trembesi, sengon, sengon tekik dan sebagainya. Dengan demikian pembuatan taman sekolah yang menyatu dengan bangunan sekolah, dan pohon-pohon disekitarnya akan menjawab isu lingkungan Ayo belajar dari alam(redaktur)
Baca Selengkapnya...

BELAJAR JADI KOKI


Klas IX lagi menyerahkan hasil praktek memasak kepada pembina ke kesiswaan Ibu Lilik Supiyati. Monggo bu dicicipi, punika masakan kula ? Siapa tahu ditangan anak-anak akan menghasikan masakan bertaraf internasional. Koki laki-laki oke banget.




Baca Selengkapnya...

KEGIATAN EKSKUL


Untuk mengembangkan potensi siswa sesuai dengan fungsi dan tujuan nasional pendidikan yaitu siswa yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreaktif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, diperlukan pembinaan kesiswaan secara sistematis dan berkelanjutan oleh sebab itu perlu adanya kegiatan Ekskul di SMP Negeri 2 Ngunut antara lain: (1) Pramuka, (2) PMR/UKS (3) Bola Volly, (4) Sepak Bola, (5)Bola Basket, (6) Pencak Silat, (7) Mading (8) KIR (9) Baca Al Qora'n, (10) komputer dan (11) Kelompok bahasa Inggris.

Jadwal pelaksanaan kegiatan ekskul:
(1) Pramuka hari Minggu mulai jam 14.00
(2) PMR/UKS hari Jum'at jam 13.00
(3) Bola Volly, hari Rabu 06.30
(4) Sepak Bola, hari Minggu dan kamis 14-30 di lapangan Desa
(5)Bola Basket, hari Minggu dan dapat dirubah
(6) Pencak Silat,hari Minggu
(7) Mading
(8) KIR
(9) Baca Al Qora'n, hari Kamis
(10) komputer dan
(11) Kelompok bahasa Inggris.

Setiap siswa hanya boleh memilih 2 kegiatan ekskul.
Baca Selengkapnya...

KERJA BHAKTI


Hari Sabtu tanggal 14 Maret 2009 yang lalu kami warga sekolah dari kelas 7 A, b, c, d, e, f, g, h,i: kelas 8 a, b, c, d, e, f, g, h, i dan kelas 3 a, b, c, d, e, f, g, h, i,melibatkan 1128 siswa, bapak guru 63, 15 staf tata usaha, satpam dan tidak ketinggalan para pengurus kantin sekolah semua cankut ikut kerja bhakti membersihan lingungan masing-masing.

Kebersihan sekolah tanggungjawab kita. Luas lahan yang seluas 15000 m, 27 kelas, 2 lab IPA, 2 Lab Bahasa, 1 ruang kesenian, 1 perpustakaan, dan gedung-gedung sebayak itu, tanpa adanya kesadaran bersama tidak akan bersih. Oleh sebab itu perlu kesadaran dari penghuninya. Dikelas sudah dibagi satuan tugas kebersihan kelas yaitu anak-anak sendiri, halaman sekolah sudah dibagi petugas kebersihan, dan dibantu pengurus kantin yang ada disekolah, ruang-ruang lainnya ada OBnya. Akan tetapi yang menjadi kendala adalah mentalitas kita yang jorok.misalnya menyimpan makan yang mudah busuk didalam bangku. membuang sampah sembarangan, maka anak-anak dibiasakan membuang sampah pada tempatnya. dan memilah antara sampah organik dan non organik.
ayo berbudaya bersih
Baca Selengkapnya...

MGMPS (MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SEKOLAH) DI SMP NEGERI 2 NGUNUT TULUNGAGUNG


Rasionalisasi
1. Variasinya kemampuan guru mata pelajaran dan pembimbing dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/layanan bimbingan
2. Perbedaan tingkat pendidikan guru serta relevansi dengan tugasnya
3. Tuntuntan hak azasi manusia (HAM) dapat mengakibatkan problem tersendiri bagi guru
4. Tuntutan kemajuan Ilmu dan teknologi
5. Peningkatan kompetensi guru memerlukan wadah sebagai tempat curah gagasan, berdiskusi, berkumunikasi dan memecahkan masalah-masalah pebelajar maupun pembelajaran oleh sebab itu agar mgmp dapat berjalan efektif dan efisien maka di sekolah dibentuk MGPMS

Dasar
1. UU nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
2. UU nomor 14 tahun tahun 2005 tentang guru dan dosen
3. PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
4. Permendiknas nomor 74 tentang guru
5. Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah untuk peningkatan kemampuan keprofesionalisme guru dan tenaga kependidikan

C. Fungsi
1. Sebagai wadah kegiatan guru mata pelajaran dan guru bimbingan dalam memecahkan masalah pebelajar dan pembelajaran
2. Sebagai tempat pengembangan dan peningkatan kualitas melalui teman sejawat
3. Sebagai wahana untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru pembuatan silabus, pembuatan RPP, analisis materi, evaluasi dan pengelolaan pembelajaran.
4. Sebagai media desiminasi informasi pendidikan, pembaharuan, dan pengembangan kurikulum

D. Tujuannya
1. Untuk mengurangi bahkan menghilangkan kesenjangan tingkat kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya
2. Untuk menumbuhkan kegairahan guru untuk meningkatan keprofesional dalam merangcang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran
3. Membantu guru mengenai teknik educatif yang berkaitan dengan keilmuannya, Ilmu dan teknologi,

E. Sasaran : agar guru-guru …
1. mempunyai kelengkapan administrasi mengajar misalnya: prota, promes, silabus, peta konsep, RPP.
2. melaksanakan strategi mengajar dengan CTL
3. mengunakan media pembelajaran menuju multi media
4. melakukan mereflesikan pembelajaran sehingga mampu melihat kekurangan dan kelebihannya
5. memasukan nilai kekomputer.
6. melakukan evaaluasi sesuai dengan KTSP


F. Waktu Pelaksanaan MGMPS: setiap bulan, mulai bulan Januari 2009

G. Pembiayaan : Pembiayaan MGMPS dari dana BOS
Baca Selengkapnya...

Kompetensi Guru

Kompetensi Guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Guru, dinyatakan bahwasanya kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung.Kompetensi pedagogik yang dimaksud dalam makalah ini yakni antara lain kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak sedangkan Pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.Sedangkan menurut PP tentang Guru, bahwasanya kompetensi pedagogik Guru merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi: a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual. Merujuk pada sistem pengelolaan pembelajaran yang berbasis subjek (mata pelajaran), guru seharusnya memiliki kesesuaian antara latar belakang keilmuan dengan subjek yang dibina. Selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas. Secara otentik kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta mengajar) dari lembaga pendidikan yang diakreditasi pemerintah.b. pemahaman terhadap peserta didik. Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, Guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.c. pengembangan kurikulum/silabus. Guru memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah. d. perancangan pembelajaran. Guru memiliki merencanakan sistem pembelajaran yang memamfaatkan sumber daya yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari skenario yang direncanakan.e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Guru menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan. Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi dan kemampuannya sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.f. pemanfaatan teknologi pembelajaran. Dalam menyelenggarakan pembelajaran, guru menggunakan teknologi sebagai media. Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi.g. evaluasi hasil belajar. Guru memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat.h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Guru memiliki kemampuan untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan ini adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas, berbasis pada perencanaan dan solusi atas masalah yang dihadapi anak dalam belajar. Sehingga hasil belajar anak dapat meningkat dan target perencanaan guru dapat tercapai. Pada prinsipnya, Kesemua aspek kompetensi paedagogik di atas senantiasa dapat ditingkatkan melalui pengembangan kajian masalah dan alternatife solusi.

Sumber:http://mahmuddin.wordpress.com/2008/03/19/kompetensi-pedagogik-guru-indonesia/

Baca Selengkapnya...

Pelantikan Badge PMR Madya

Untuk mengisi kegiatan liburan semester I Tahun pelajaran 2008-2009, keluarga besar PMR SMPN 2 Ngunut mengadakan perkemahan dalam rangka penempuhan Badge PMR dan juga Pemilihan Dewan Kerja Palang Merah bertempat di Bumi Perkemahan SMPN 02 Ngunut.


Dipilihnya lokasi di pangkalan sendiri dikarenakan musim hujan, serta intensitas hujan sangat tinggi ditakutkan perkemahan di luar pangkalan rawan dengan bencana.Walaupun kegiatan ini mayoritas pesertanya adalah siswi SMPN 02 Ngunut, tapi berkat kekompakan dan kerjasama yang baik serta didampingi dari anggota PMR wira dari SMAN 1 Kalidawir, SMAN 1 Rejotangan, MA ASWAJA maka kegiatan tersebut berjalan dengan lancer.
Kegiatan yang diutamakan antara lain :
 Kegiatan tandu darurat.
 Kegiatan PBT (Pasang Bongkar Tenda).
 Kegiatan DU (Dapur Umum).
 Dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya.
Kegiatan tersebut dibuka oleh kak Hari DJ. selaku Pembina lapangan dan ditutup ibu Katmi Rahayu selaku Pembina utama PMR unit SMPN 02 Ngunut. Selamat dan sukses untuk PMR SMPN 02 Ngunut semoga di lain waktu lebih banyak peminatnya dan lebih maju lagi di dalam kegiatannya.
Baca Selengkapnya...

PENGUMUMAN

SMP NEGERI 2 NGUNUT MENDAPAT DANA BOS SEJUMLAH :
Rp. 341.480.000,-
(Januari - Juni )Tahun 2008/2009

Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) Diutamakan Digunakan Untuk :

  1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru: biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang
  2. Pembelian buku teks pelajaran (di luar buku yang telah dibeli dari dana BOS Buku) dan buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.
  3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya.
  4. Pembiayaan ulang harian, ulangan umum, ujian sekolah/madrasah/ponpes dan laporan hasil belajar siswa.
  5. Pembelian bahan-bahan habis pakai: buku tulis, kapur tulis, pensil, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan Koran, kopi, teh dan gula untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah/madrasah/ponpes.
  6. Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telepon, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar
  7. Pembiayaan perawatan sekolah/madrasah/ponpes: pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah dan perawatan fasilitan sekolah lainnya
  8. Pembayaran honorarium bulanan honorer dan tenaga kependidikan honorer. Tambahan insentif rutin bagi kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah.
  9. Pengembangan profesi guru: pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS (dan sejenisnya untuk di madrasah).
  10. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah/madrasah/ponpes.
  11. Pembiayaan pengelolaan BOS: alat tulis kantor (ATK), penggandaan, surat menyurat dan penyusunan laporan.
  12. Apabila nomor 1 s.d 11 tersebut di atas telah terpenuhi dana BOS dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, dan lain2 (Panduan BOS 2007)

Font size
Catatan:
  1. Mulai bulan Januari 2009 SMP Negeri 2 Ngunut membebaskan sumbangan dana dari orang tua siswa untuk biaya operasional.
  2. Sebanyak 200 siswa yang orang tuanya kondisinya pra sejahtera mendapat biaya transport @ siswa Rp. 10.000,- setiap bulan.
  3. Tambahan jam pelajaran bagi klas 7, 8 dan 9 untuk mata pelajaran yang diujikan secara nasional ditanggung oleh dana BOS
  4. Mengingat SMP Negeri 2 Ngunut menjadi Calon Sekolah Standart Nasional dan mendapat kucuran dana dari APBN berupa pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa dan Laboratorium IPA yang sifatnya imbal dan harus ada dana pemdamping maka dana pemdamping tersebut dibebankan kepada orang tua siswa yang dan sifatnya tidak memberatkan.



Baca Selengkapnya...

MENJADIKAN SEKOLAH KU IJO ROYO-ROYO, ASRI DAN RINDANG

Sekolahku tidak mau menjadi salah satu penyebab global warning. Apa yang dimaksud Global Warning ? Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari disebut juga gelombang panas / inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap didalam atmosfer bumi dan tidak bias menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) dari Kataria sampai puting beliung.

Apa tindakan kita untuk mengurangi terjadinya global warning ?
1. Matikan listrik
2. Matikan kran air, hemat air
3. Hemat penggunaan kertas karena kertas bahan bakunya dari kayu
4. Menanam pohon dan menghijaukan lingkungan
5. Kurangi penggunaan bungkus plastik
6. Jadilah vegetarian

Untuk itu sesuai dengan salah satu misi sekolah yaitu terwujudnya sekolah LIBERHAITA. Apa itu lingberhaiti ? LIBERHAITA itu kepanjangan dari Lingkungan Bersih, Sehat, Indah, Teratur dan Asri . Lingkungan, bersih, sehat, indah, teratur dan ijo royo, sesuai dengan Permendiknak nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, khususnya lampiran Permendikmas nomor dua yaitu Budi Pekerti dan Akhlak Mulia, butir f, yaitu melaksanaan K 7 (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kedamaian, kekelurgaan, dan kerindangan).
Membuat sekolah Asri atau rindang.
Profil sekolahku.
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ngunut
Alamat : Jln Jambu, desa Kacangan, kecamatan Ngunut Tulungagung
Telp. Dan e-mail : 0355 395789;
smp2ngunut@yahoo.com
Berdiri : Tahun 1983
Katagori sekolah : SSN tahun 2008
NPSN : 20515485
Akreditasi : A (tahun 2006)
2. Visi Sekolah : ” UNGGUL DALAM PRESTASI BERDASAR IMAN DAN
TAQWA”
Misi : salah satu misi terwujudnya sekolah LIBERHAITA
3. Fasilitas yang ada : 27 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang musik, 2 ruang lab IPA, 2 ruang Lab Komputer, 2 ruang Lab Bahasa, 1 ruang BP, 1 ruang UKS, 1 Ruang KOPSIS, 1 Ruang OSIS, Ruang Guru, RuangTata Usaha, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakil, masih banyak fasilitas lainnya, misal lapangan olah raga yaitu lapangan bola, lapangan Volly dan lapangan basket. Selain itu adanya ruang terbuka diperuntukan penghijauan.
4. Sumberdaya manusia yang ada seperti jumlah murid 1128, guru 60 orang, tenaga TU 11 orang, pesuruh 3 orang, penjaga malam orang, satpam orang, kantin sekolah 1 orang, orang tua siswa serta warga masyarakat sekitar sekolah.
5. KTSP belum memasukan Pendidikan Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung dalam mata pelajaran muatan lokal. Untuk penghijauan dimasukan dalam ekstra kurikuler, mudah-mudahan dalam pengembangan KTSP tahun pelajaran 2009/2010 sudah memasukan Mata Pelajaran PKH dalam muatan lokal.

Program Penghijauan :
a. Membentuk tim satuan tugas penghijauan, melibatkan semua unsur warga sekolah.
b. Membuat rencana program antara lain:
· Persiapan lokasi penghijauan, dimaksudkan pengebrukan lahan karena
ada lokasi yang tergenang air diwaktu penghujan,
· Pemetaan lokasi penanaman, untuk tanaman keras, tanam hias.
· Penanaman,
· Perawatan,
· Penjadwalan
c. Melaksanakan Program
d. Mengevaluasi (tim redaktur)
Baca Selengkapnya...

MENELADANI KEPEMINPINAN

MENELADANI KEPEMINPINAN
NABI MUHAMMAD SAW
Oleh: Hj. Sri Wahyuni DP

Nabi Muhammad SAW adalah keturunan bangsawan Quraiys, ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusai bin Kilab Murrah dari golongan Arab Ismail. Ibunya bernama Aminah binti Wahab binti Abdul Manaf bin Kilab bin Murrah. Nabi Muhammad SAW lahir, pada 12 Rabiulawal tahun gajah 20 April 571 M.

Disebut tahun gajah karena pada saat kelahiran Nabi Muhammad bersamaan dengan peristiwa pemberontakan yang dipinpim oleh Abrahah dengan segenap pasukan gajahnya. dengan tujuan menghancurkan Kakbah. Allah berkehendak lain. Allah mengirimkan burung ababil untuk menghancurkan pasukan Abrahah, sehingga penyerangan Kakbah gagal total. (baca lebih lanjut Surah Al-Fil)

Menjelang kelahiran Nabi Muhammad situasi masyarakat Makkah dan sekitar pada saat itu sedang mengalami zaman kekegelapan. Masyarakat Makkah kehilangan kendali, tidak ada panutan yang dapat menuntun kearah kebaikan, adanya hanya kehidupan jahiliah. Zaman jahiliah yakni zaman kebodohan atau kegelapan terhadap kebenaran.

Tujuh bulan dalam kandungan, Nabi Muhammad SAW sudah menjadi anak yatim. Setelah lahir disusukan dan dititipkan ke pengasuhnya bernama Halimah Sa’diyah dari Bani Saad kailah Hawazim, sampai umur lima tahun.

Nabi Muhammad SAW dikembalikan kepangkuan ibu setelah umur lima tahun. Setahun kemudian Nabi diajak ibudanya pergi ke Madinah, dengan maksud menunjuknan makam ayahandanya, dan tinggal di Madinah selama satu bulan. Pada waktu pulang dari Madinah ke Makkah ibunda Nabi Muhammad meninggal dunia, dimakamkan di desa Aba’wah. Nabi Muhammad menjadi yatim piatu pada umur enam tahun, kemudian diasuh oleh Abdul Mutholib, sang kakek. Buaihan kasih sayang kakek tak berjalan lama. Kakek Nabi Muhammad SAW meninggal pada usia 82 tahun, Nabi Muhammad SAW waktu itu usianya 8 tahun, kemudian diasuh oleh sang paman Abu Tholib.

Pemimpin simpatik

Sejak usia anak-anak sehingga dewasa Nabi Muhammad SAW memiliki kepribadian yang sangat terpuji. Beliau dikenal cerdas, jujur, berbudi luhur, dan berperilaku yang santun, bekerja keras, mandiri. Banyak yang suka pada beliau, termasuk Siti Khadijah. Siti Khadijah seorang janda dan pedagang kaya raya. Karena itu Siti Khadijah menjadikan suami. Kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad SAW diliputi kebahagian. Menerapkan prinsip hidup sederhana, suka menolong, sehingga masyarakat sekitarnya meneladaninnya.

Kepemimpinan yang diejawantahkan dan diwariskan Nabi Muhammad SAW kepada orang sesudahnya adalah kepemimpin penuh simpatik. Tidak ada tindakan yang mengatasnamakan umatnya demi hajatnya sendiri. Tetapi, seluruh yang dimiliki dia ditumpahkan dengan penuh kasih sayang terhadap umatnya. terutama dikalangan yang malang dan papa.

Sebagai pemimpin, keberpihakan Nabi Muhammad SAW kepada umat betul-betul ditumpahkan secara lahir dan bathin. Artinya kesejahteran antara materi dan spiritual seimbang. Kesejahteraan umat sangat penting namun, fondasi spiritual atau bathiniah merupakan fondasi paling kukuh tegaknya kebahagian umat. Umat sekelingnya betul-betul merupakan tumpuan perhatian nabi. Derita umatnya deritanya, kebahagia umatnya, kebahagiannya. Mudah-mudahan kita dijaman sekarang dapat mengambil hikmah dari kepeminpinannya, insa’Allah krisis multidimensi dapat kita hindari. Amin. Baca Selengkapnya...